Senin, 16 September 2013
Minggu, 15 September 2013
Beli Rumah ala Didi Tea
Bismillahirrahmanirohim...
Teman-teman, beberapa hari yang lalu penulis berjanji untuk memberikan kelanjutan cerita tentang 'Ikhtiar langit vs Ikhtiar bumi" untuk mendapatkan Rumah, ini dia kelanjutanya
Chek this out...
Rumah..! kata itu yg paling sering melintas dalam pikiran penulis saat itu, setiap saat slalu berputar-putar terus dalam pikiran. "Gue pengen punya Rumah sendiri" begitulah teriakan kata hati.
"Gue pengen punya rumah yang kamarnya minimal 2, ada ruangan keluarga dan ada garasinya" begitulah bayangan dalam pikiran penulis. Setelah cari tahu type rumah yang seperti itu kira-kira tipe 36/72. Setelah tau type rumahnya baru deh searching di internet tentang info jual beli rumah.
Penting juga nih buat temen-temen ketahui, "Rumah" itu adalah salah satu dari "Dream List" saya saat itu. Temen-temen juga punya kan dream list atau kolom cita-cita.
begini gambaran Dream Listnya penulis.
MY DREAM LIST (2012)
1. Motor Scoopy untuk istri / target 2012 / Alhamdulillah tercapai tepat waktu 2012
2. Umroh bersama anak istri / target 2014 / belum terlaksana
3. Rumah type 36/72 / target 2014 / Alhamdulillah tercapai satu tahun lebih cepat yaitu 2013 lebih besar lagi dapet type 36/78
4. Mobil (yang terlintas saat ini karimun GX tahun 2007-2008) / target 2015 / belum kesampean
5. Kamera SLR (Canon or Nikon) / target 2014 / belum terlaksana...
6. dll
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Itulah kira-kira gambaran Dream List yang penulis buat bersama istri tercinta.
Temen-temen bisa perhatikan dream list no 3 yaitu Rumah itu di target pencapaianya 2014, tapi kenyataanya pencapaianya satu tahun lebih cepat yaitu di 2013, Alhamdulillah saat ini (sept 2013) sudah di tempatin sekitar 3 bulanan.
Kenapa pencapaianya bisa lebih cepat?
Rahasianya Libatkan Allah dalam setiap prosesnya.
2012 sekitar bulan Mei, penulis sangat menginginkan rumah, setiap ketemu orang tema obrolanya slalu tentang rumah, harga rumah, lokasinya, proses KPRlah, pokoknya kalo ada orang yang ngobrolin rumah pasti sangat antusias.
Setiap hari setiap pulang kerja walaupun lelah pasti nyempetin diri buka laptop searching rumah di internet, key word "RUMAH DIJUAL" cari informasi harga, speck rumah, lokasi, jarak tempuh ke tempat kerja dll.
saking seringnya searching di internet sampe puyeng sendiri mikirinya. Setiap ada informasi menarik catet alamat dan no telponnya, waktu libur kerja hunting by phone atau dateng langsung ke lokasi, begitulah rutinitas sehari-hari pada saat itu. Bahkan setiap jalan-jalan sore kelililng-keliling kampung cari informasi rumah di jual, catet nomor telponnya (kaya punya duit aj cari rumah hehe,,,).
Singkat cerita penulis dapet informasi rumah di jual sesuai kriteria;
begini gambaranya. "iklan rumah dijual"
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rumah di Jual
Alamat : Komplek Telaga Kahuripan, gugus candraloka blok D no 30, Parung Bogor
Spesifikasi : 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang keluarga, dapur, car port dan ruang usaha di bagian depan.
Fasilitas sekitar lokasi : Sekolah internasional Madania, Kolam renang, skate park, taman bermain dll...
Harga : Rp 130jt
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Wahhh... ini dia rumah yang di cari, mantep juga nih sesuai isi kantong (begitulah dalam benak saya saat itu)
berbekal nomor handphone dan alamat berangkatlah survei lokasi pada saat libur kerja, 2 jagoan dan beserta istri di boyong semua biar bisa ngenilai langsung layak ngga buat kita tempatin.
Sesampainya di alamat yang di tuju ketemulah dengan penghuni rumah itu, ternyata rumah itu posisinya sedang dikontrakan, dan sipenghuni itulah yang sedang ngontrak di situ. Ngobrol-ngobrol sama si bapa penghuni rumah itu skalian minta izin untuk lihat-lihat kedalam rumah, dan alhamdulillah di izinkan. Setelah melihat-lihat kedalam rumah, curhatlah si bapa penghuni rumah itu kalo sebenarnya dia merasa terganggu karena banyak yang lihat-lihat dan nanya-nanya soal rumah itu, dan kami itu orang yang ketujuh yang survei ke rumah itu, sedangkan si bapak itu hanya pengontrak dan dia sudah membayar kewajibanya membayar kontrakan tapi ehhh malah rumahnya di iklanin di jual.
Mendengar curhatan si bapak tadi saya beserta istri menjadi tidak enak hati, lagi pula rumahnya terlihat agak gelap di bagian dalamnya.
Cerita setelah itu
"Inilah cara Allah mengantarkan ke Rumah yang kami idamkan."
Setelah pamit dari rumah yang tadi kita survei, saya beserta istri memutuskan untuk berkeliling-keliling saja di perumahan sekitar situ barangkali ada yang cocok. dan benar saja tidak jauh dari rumah yang kita survei terlihat ada rumah kosong dengan gerbang tertutup dan ada tulisan "DI JUAL" no tlp xxxxxxxx.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Istri : Bagus nih yah, rumahnya rapih posisinya di atas lagi, lebih tinggi dari jalanan
Saya : Iya bu, catet no telponya, nanti kita telpon...
Warga : Bu... yang punya rumah sudah pindah, ada perlu apa?
Istri : Nggak bu, saya pengen liat-liat rumah aja pengen tanya rumahnya mau di jual berapa
Warga : udah dapet no telponya bu
istri : udah bu, makasih...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah mengantongi nomor telponya, pencarian di lanjutkan ke blok-blok lainya, dan setelah puas kita memutuskan untuk pulang dan keluar dari gugus candraloka itu. Arah pulang kita berhenti di dekat Gerbang Perumaha Telaga Kahuripan di bawah pohon-pohon besar yang sangat rindang, kami beristirahat sambil menikmati rujak bebek sambil beristirahat. disaat itulah saya iseng-iseng telpon ke nomor pemilik rumah yg di jual itu, tersambunglah dengan si pemilik rumah dan alhamdulillah dia sedang ada di rumah yang lokasinya tidak jauh dari rumah yang di jual tersebut, hanya beda blok saja. akhirnya kamipun sepakat untuk datang menemui si penjual rumah.
dialog pendek
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
saya : bu kita samperin yuk.. skalian kita tawar saja, dia buka harga 120jt, lebih murah 10jt dari rumah yang kita survei sebelumnya
istri : tawar?? emang ayah punya duit?
saya : nawar-kan gratis bu, ngapain takut
istri : iya ya, ayo deh...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setibanya di rumah si penjual kami di antarkan ke rumah yang tadi kami lihat, tapi sekarang kami lebih puas karena kita diajak langsung melihat kondisi rumah dibagian dalamnya, setelah puas melihat-lihat dan merasakan feel-nya rumah itu, kamipun kembali kerumah si penjual dan terjadilah tawar menawar. Dari harga pembukaan 120 jt, akhirnya terjadi kesepakatan di angka 112jt (turun 8jt). tidak sebatas itu sertifikatnya dan dokumen-dokumen rumahnyapun di kasih lihat.
* Nah... setelah dapet harganya baru deh saya ngomong sama sipemilik rumahnya kalo saya ngga punya duit
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Saya : Bu, saya sama istri sudah merasa cocok dengan rumahnya, harganya juga sudah sesuai, tapi jujur saja saya tidak punya uang sebanyak itu, kalau ibu tidak buru-buru gimana kalau saya proses dengan pinjaman bank...
Pemilik rumah : oo gitu, saya nggak buru-buru kok, silahkan saja kala mas mau pake jalur bank
Saya : Alhamdulillah syukur deh kalau begitu, tapi untuk mellalui jalur bank saya butuh dokumen-dokumen rumahnya seperti sertifikat, imb dan pbb-nya, foto kopinya saja bu
Pemilik rumah : Ya sudah nanti kita siapkan
Saya : baik bu kalau begitu, saya akan ajukan dulu ke bank-nya skalian saya mau tanyakan data-data apa saja yang diperlukan bank
Pemilik rumah : ok kalau begitu, ditunggu kabar selanjutnya.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Finally dokumen-dokumen yang di butuhkanpun lengkap setelah 3 kali pertemuan, dan dipertemuan yang ketiga si pemilik rumah minta tanda keseriusan saya untuk bertransaksi, maksudnya tanda jadi.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pemilik rumah : Sekedar untuk keseriausanya mas gimana kalau saya minta tanda jadi, biar plang iklan "di jual"nya saya cabut
Saya : Ooo boleh bu, tapi saya cuma ada uang Rp 500rb, gimana bu?
Pemilik rumah : Gapapa mas yang penting buat tanda jadi saja
note : inilah DP yang saya keluarkan 500rb saja...
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
TITIK TERANG
Pulang dari si pemilik rumah brasa ada titik terang nih, tidak menunggu waktu lama semua data-data yang diperlukanpun di lengkapi, data pribadi seperti KTP, KK, surat keterangan kerja, slip gaji foto kopi buku tabungan dll semuanya disiapkan. Sambil konsultasi dengan beberapa teman yang pernah bertransaksi jual beli rumah, apa saja yang harus di kerjakan. Setelah semuanya lengkap dokumen saya masukan ke 3 bank yang berbeda yaitu Bank Syariah Mandiri, BTN dan Bank Jabar Banten. Dan dana yang saya ajukan untuk pembelian rumah itu sebesar Rp 125 juta ( lebih tinggi dari harga rumah ) Sengaja saya pake tiga bank supaya nantinya ada penawaran mana yang terbaik.
Respon bank
Bank Syariah : merespon lebih awal, lebih detail tapi dari pengajuan bank hanya membiayai 95jt saja artinya masih ada kekurangan biaya 17jt belum lagi untuk biaya notaris dan administrasi bank.
Bank BTN : Respon santai tapi pasti, terlihat lebih berpengalaman dalam mengurusi KPR, dan Alhamdulillah pengajuan saya di approve 119 jt (lebih rendah 6jt dari pengajuan) tapi saya bersyukur karena masih lebih tinggi dari harga rumah yang du jual.
Bank Jabar Banten : No Respon (mungkin datanya hilang kali)
2 BULAN SAJA KUNCI SUDAH DITANGAN
Temen-temen boleh tanya ke orang-orang sekitar, berapa lama orang bertransaksi rumah dengan proses KPR. Teman saya si A lebih dari 6 bulan baru akad kredit itu pun jumlah yg diterima jauh selisih dengan jumlah yang di ajukan. Temen saya si B, beli rumah baru sudah satu setengah tahun belum akad kredit juga padahal DP sudah masuk 60jt bahkan rumahnyapun belum selsai. Teman saya si C sudah akad kredit tapi satu tahun berjalan rumahnya belum di tempatin karena masih sepi dan dapur belum jadi dan gerbang belum ada, airpun belum nyala. Sedangkan saya, dalam waktu 2 bulan saja terhitung dari proses pengajuanke bank, dana langsung cair dan langsung akad kredit dan kunci rumahpun sudah di tangan.
Alhamdulillah kalau kita melibatkan Allah, semuanya dilancarkan dan dimudahkan....
dan saya yakin rumah yang saya tempatin sekarang adalah rumah pilihan Allah untuk keluarga tercinta.
note : kalau saya boleh kasih saran, beli rumah second itu lebih menguntungkan (tergantung kondisi juga sih) seperti yang penulis alami, Rumah sudah full renovasi, bagian belakang sudah dibangun semua, dapur dan kamr pembantu, carport sudah keramik dan sudah ada kanopi, kamr utama sudah di lebarin kedepan, pagar dan pintu gerbang sudah terpasang tinggal memperbaiki sedikit atap yang kebocoran dan mengecat ulang seluruh dinding tembok. Alhamdulillah sekarang sudah ditempati, dan kami betah dengan lingkungan sekitarnya...
Ini hanya sekedar sharing pengalaman, mudah-mudahan ada manfaatnya..
salam hangat
Didi tea and my lovely fam
kunjungi juga
Jumat, 13 September 2013
Ikhtiar Bumi VS Ikhtiar Langit untuk mendapatkan sebuah Rumah Impian
-Rumah Idaman-
Rumah adalah impian semua orang terutama orang-orang yang sudah berumah tangga.
Begitu juga penulis, saat ini penulis berusia 33 tahun, beristri satu dengan dua anak, dan kami tinggal ber 5 beserta ibu mertua.
Penulis tinggal di rumah kontrakan petakan semenjak nikah tahun 2007, awalnya bertiga, saya, istri dan ibu mertua. 6 tahun menikah kami dikarunian 2 orang putra yg sehat-sehat, lucu-lucu dan pintar-pintar, dan imbasnya kontrakan berasa tambah sempit.
Ruang depan adalah ruang keluarga, kalau malam berubah jadi kamar tidur, kalau siang ada tamu ya jadi ruang tamu juga, jadi multifungsi.
Walaupun tinggal di rumah yang sempit kami tetap merasa bersyukur dan bahagia, tetapi walaupun kami sudah berasa nyaman tinggal di kontrakan, bukan berarti kami terus tinggal diam tinggal dikontrakan selamanya. Tentunya kami juga punya impian untuk tinggal di rumah sendiri dengan ukuran yang lebih besar dan lebihnyaman. Dari sinilah awalnya kami mewujudkan impian untuk memiliki rumah sendiri.
Teman-teman, penulis ingin berbagi dengan teman-teman semua yang memiliki impian punya rumah
Yuk kita intip tips-tips'nya mudah-mudahan bermanfaat...
Tips Mendapatkan Rumah
"Minta sama Allah"
Teman-teman tahu kan semua yang ada di muka bumi ini milik Allah, maka dari itu kalau ingin sesuatu minta saja langsung sama Allah, dan kalau kita bersungguh-sungguh, pasti Allah akan beri.
Gimana caranya minta sama Allah?
Ya minta saja lewat do'a, "Ya Allah berikanlah kami rumah untuk tempat tinggal yung cukup untuk keluarga kami." Tapi do'anya harus bersungguh-sungguh, penuh dengan keyakinan dan pilihlah waktu-waktu yang mustajab alias manjur...
kapan?
Sepertiga malam terakhir, sekitar jam 3 atau setengah 4 pagi...,Lakukan Sholat Tahajud
Gunakan the magic number 11, yaitu 8 rakaat Tahajud 3 rakaat witir, atau 10 rakaat tahajud 1 rakaat witir, silahkan disesuaikan saja...
Di jam-jam seperti inilah Allah turun untuk menjawab do'a-do'a anak manusia, special time... mohon ampunlah kepada Allah kemudian mintalah hajat-hajatmu mintalah dengan sungguh-sungguh... Setelah itu tambahkan dengan membaca Al-Qur'an, Surat Yasin, Al Wakiah atau surat-surat yang lainya.
cuma itu?
bukan cuma itu, ada lagi yang lainya...
apalagi?
Sholat Dhuha... atau dikenal juga dengan Sholat rejeki, lakukan dengan istiqomah setip pagi sekitar jam 7 sampai jam 11. Di saat orang-orang sibuk dengan aktifitasnya luangkan waktu kita untuk mengingat-Nya, bermunajat kepada Allah, Sholat Dhuha 8-12 rakaat, kemudian sempatkanlah baca surat Al Wakiah atau yasin atau yang lainya.
Itu baru Sholat sunnahnya, jangan lupa Sholat WAJIB-nya di tingkatin, catet ya
Sholat wajib usahakan semaksimal mungkin Tepat Waktu dan Berjamaah di Mesjid, jangan lupa tambahkan sholat sunnah qobliyah dan ba'diyahnya...
adalagi?
ada..
Bersedakahlah....,
karena bersedakah itu memancing datangnya Rejeki
Bersedekahlah dengan harta atau rejeki yang telah Allah berikan kepada kita,
kalau ingin dapet ikan Kakap ya umpanya juga harus yang besar, begitupun sedekah
kalau ingin rejeki yang banyak bersedekahlah yang lebih banyak dari biasanya, kalau biasa sedekah 10rb cobalah sedekah 100rb, kalau biasa sedekah 50rb cobalah sedekah yang luar biasa 500rb atau bahkan 1jt, berikanlah gebrakan supaya Allah juga kasih kita sesuatu yang luar biasa...
adalagi..??
kalau mau lebih super lagi lakukanlah puasa Senin-Kamis, lakukan dengan istiqomah, tidak diragukan lagi Allah pasti tambah sayang lagi sama kita, dan kalau Allah sudah sayang sama hambanya, makan segala urusanya akan dipermudah.
itulah Ikhtiar Langit dan Ikhtiar Bumi yang penulis lakukan
Ikhtiar langitnya dengan Sholat Tahajud, Sholat Dhuha, Sholat berjamaah di Mesjid, Baca Al Qur'an, Dzikir, Sholawat dan Puasa Sunnah.
Ikhtiar Bumi-nya, Kerja yang rajin dan disiplin, kencengin Silaturahmi dan bersedekah... dan cari rumah yang di idamkannya seperti apa.
Note : Lakukan Ikhtiar ini dengan pasangan anda (Suami-Istri) dijamin DAHSYAT hasilnya.
Pengen tahu kisah Real-nya, Bagaimana Proses Pencarian rumah, kredit ke bank, negosiasi dengan pembeli sampai terima Kunci dalam durasi 2 bulan, dengan modal nol rupiah..., Insyaallah penulis akan share di blog berikutnya...
Langganan:
Postingan (Atom)